|
Produk Asam Kandis dari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Foto: NOLI PICTURES |
Produk Asam Kandis ini lahir dari para ibu-ibu yang ada di Desa Saributan, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Asam kandis ini dikumpulkan oleh para ibu-ibu dari kebun milik warga yang ada di Lubuk Alung.
|
Proses penjemuran asam kandis di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Foto: NOLI PICTURES |
Proses penjemuran yang dilakukan oleh para ibu-ibu ini mengedepankan kebersihan.Buktinya setiap ingin menyentuh proses penjemuran haris menggunakan sarung tangan. Hal ini dilakukan, untuk menjamin kebersihan dari asam kadis yang diproduksi tersebut.
|
Proses penjemuran asam kandis di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Foto: NOLI PICTURES |
Dalam melakukan proses penjemuran ini tidak melalui sinar matahari secara langsung, melainkan menggunakan tempat yang ditutupi dengan plastik. Dengan demikian selama proses penjemuran, tidak terkenal debu atau hal-hal lainnya yang dapat merusak kebersihan dari asam kandis tersebut.
|
Seorang ibu memperlihatkan kemasan asam kandis yang telah diberi takaran. Foto: NOLI PICTURES |
Setelah melalui proses penjemuran dan dinilai sudah kering, maka para ibu-ibu ini melakukan pengemasan. Sekilas kemasannya terlihat seperti masakan rendang. Padahal isi kemasan itu adalah asam kandis yang telah dikeringkan.
|
Dua kemasan asam kandis siap untuk dipasarkan. Foto: NOLI PICTURES |
Untuk masing-masing kemasan ini harga yang dipatok mulai dari Rp10.000 hingga Rp15.000. Bagi ibu-ibu yang membeli asam kandis dari Bundo Gemaran ini disarankan tidak menggunakan asam ini secara berlebihan saat memasak, karena kadar asam kandis yang diproduksi ibu-ibu ini cukup tinggi, ketimbang asam kandis yang dijual secara murah di pasar-pasar rakyat.
0 Comments :