arrow_upward

Arak-arakan Sipasan HTT dan HBT Kompak Memeriahkan Cap Go Meh 2023 di Padang

Senin, 06 Februari 2023 : 20:48

0 Comments

Sipasan dari Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan Himpunan Bersatu Teguh (HBT) turun bersama dalam puncak Festival Cap Go Meh di kawasan Kota Tua Padang, Sumatra Barat, Minggu (5/2/2023). Sejarah baru tercipta dalam Cap Go Meh 2023 ini dimana dua perkumpulan besar etnis Tionghoa di Padang HTT dan HBT kompak turun pada puncak Festival Cap Go Meh 2023. Terdapat ribuan peserta dan penonton ikut memeriahkan kegiatan tersebut. Foto: NOLI PICTURES

Rangkaian pelaksanaan Festival Cap Go Meh 2023 di Kota Padang, Sumatra Barat, telah usai digelar Minggu (5/2) kemarin. Namun sisa-sisa aroma asap hio masih semerbak di kawasan Jalan Kelenteng, Kampung Pondok, Kota Padang, hingga Senin (6/2) ini.

"Pelaksanaan Cap Go Meh 2023 telah usai dan berjalan dengan lancar. Bagi kami, Cap Go Meh tahun ini, memiliki arti dan makna yang penting. Karena kami dari Tionghoa Padang kompak untuk memeriahkan Cap Go Meh ini," kata Tokoh masyarakat Tionghoa Padang, Albert Hendra Lukman, Senin (6/2/2023).

Dia menjelaskan pelaksanaan Cap Go Meh 2023 ini memang dikonsep menjadi festival yang dapat menyatukan keberagaman, termasuk keberagaman dari berbagai kelompok/perkumpulan Tionghoa di Sumbar, termasuk keberagaman budaya Nusantara.

Seperti halnya untuk arak-arakan Sipasan. Bagi kelompok/perkumpulan Tionghoa di Padang yakni Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dan Himpunan Tjinta Teman (HTT) belum pernah sama-sama turun untuk membawa arak-arakan Sipasan pada momen perayaan Cap Go Meh.

"Biasanya, kalau arak-arakan Sipasan HTT turun, maka yang dari HBT tidak turun. Begitu sebaliknya. Tapi pada Cap Go Meh 2023 ini HBT dan HTT turun bersama. Bagi kami hal itu momentum dan sejarah penting dalam pelaksanaan Cap Go Meh ini," ujarnya.

Sejumlah anak-anak berada di atas arak-arakan Sipasan dari Himpunan Tjinta Teman (HTT) dalam perayaan puncak Festival Cap Go Meh di kawasan Kota Tua Padang, Sumatra Barat, Minggu (5/2/2023). Sejarah baru tercipta dalam Cap Go Meh 2023 ini dimana dua perkumpulan besar etnis Tionghoa di Padang HTT dan HBT kompak turun pada puncak Festival Cap Go Meh 2023. Terdapat ribuan peserta dan penonton ikut memeriahkan kegiatan tersebut. Foto: NOLI PICTURES

Albert menyebutkan arak-arakan Sipasan itu penting untuk dilestarikan, karena provinsi lainnya di Indonesia tidak adalah etnis Tionghoa yang masih memainkan arak-arakan Sipasan pada momentum Cap Go Meh.

"Arak-arakan Sipasan itu hanya ada di Padang, di daerah lain yang memiliki penduduk dari etnis Tionghoa tidak ada lagi memainkan Sipasan. Makannya hal ini penting kami lestarikan," tegasnya.

Bahkan arak-arakan Sipasan telah mampu untuk memecahkan Rekor MURI sebagai Sipasan Terpanjang di Indonesia pada 2009. Lalu pada tahun 2013 HTT Kota Padang berhasil memecahkan Guinness Book of Record dalam Kategori Sepasan Terpanjang di Dunia.

Dimana ketika itu, lebih dari 1.500 anggota HTT mengangkat Sipasan dan berjalan sejauh 3,9 km tersebut dengan berat lebih dari 9 ton.

"Tapi di tahun ini, kita bukan menargetkan untuk meraih Rekor MURI. Namun yang kita inginkan bagaimana keberagaman itu menyatu bersama, dan yang terlihat keinginan kami akhirnya terwujud," sebutnya.

Selain adanya nuansa bersatunya keberagaman, Cap Go Meh 2023 ini juga merupakan kegiatan perdana digelar pasca berakhirnya PPKM. Karena dua tahun terakhir, Cap Go Meh urung digelar akibat belum membaiknya kondisi penyebaran Covid-19.

Kini, perayaan Cap Go Meh mendapat antusias yang luar biasa, baik dari pengunjung maupun dari peserta yang terlibat. Dari pantauan di lapangan, ada sekitar ribuan pengunjung menyaksikan Cap Go Men 2023.

Sejumlah anak-anak berada di atas arak-arakan Sipasan dari Himpunan Tjinta Teman (HTT) dalam perayaan puncak Festival Cap Go Meh di kawasan Kota Tua Padang, Sumatra Barat, Minggu (5/2/2023). Sejarah baru tercipta dalam Cap Go Meh 2023 ini dimana dua perkumpulan besar etnis Tionghoa di Padang HTT dan HBT kompak turun pada puncak Festival Cap Go Meh 2023. Terdapat ribuan peserta dan penonton ikut memeriahkan kegiatan tersebut. Foto: NOLI PICTURES

Tidak hanya itu, peserta yang terlibat pada Cap Go Meh ini diperkirakan mencapai ribuan orang, yang terdiri dari peserta arak-arakan Sipasan, arak-arakan Kio, Reog Ponorogo, Barongsai, Naga Liong, penampilan drum band, fire dancer, dan rombongan dewa dewi.

Cap Go Meh Ikon Wisata Padang

Iven Cap Go Meh sudah menjadi iven tahunan dan bahkan sudah masuk dalam kalender iven Provinsi Sumatra Barat baik di tahun 2023 maupun di tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar Luhur Budianda mengatakan Cap Go Meh telah menjadi salah satu ikon wisata di Padang. Karena pada perayaan Imlek atau Cap Go Meh ini mendapat perhatian dari wisatawan, tidak hanya lokal, tapi juga wisatawan mancanegara.

"Pada perayaan Cap Go Meh wisatawan mancanegara itu rutin ke Padang, kecuali pada masa-masa Covid-19 dulu," jelasnya.

Budi menyampaikan Pemprov sangat mendukung adanya iven-iven pariwisata, seperti halnya Cap Go Meh tersebut. "Saya kagum melihat kekompakan dari teman-teman Tionghoa dalam Cap Go Meh ini, HBT dan HTT turun bersama, serta ada penampilan Nusantara, hal ini sangat luar biasa," tutupnya.

Klik dan Sebarluaskan

Foto Lainnya

0 Comments :

© Nolipictures.com - Galeri Foto Muhammad Noli Hendra - All Rights Reserved