Hedy Soleman tengah memeriksa kondisi pembibitan anggrek yang ada di laboratorium di rumahnya, Padang, Sumatera Barat. Foto: NOLI PICTURES |
Hedy Soleman (53) merupakan seorang dokter gigi yang memiliki hobi terhadap tanaman anggrek. Hobi itu diakuinya terinspirasi dari sang ibu yang juga sangat suka mengoleksi berbagai jenis bunga.
Berbeda dengan Hedy, dia fokus mengoleksi untuk satu jenis tanaman yakni anggrek. Saat ini terdapat berbagai jenis anggrek yang ada di kawasan rumahnya yakni di Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Hedy Soleman saat berada di salah satu tempat penangkaran anggrek. Foto: NOLI PICTURES |
Bahkan luas lahan rumahnya yang mencapai sekitar 5 hektar, telah menjadi kawasan penangkaran anggrek. Terdapat di sejumlah pohon-pohon disengajakan menjadi tempat berkembang biaknya anggrek.
Hobinya mengoleksi anggrek itu ternyata sudah mulai dilakukan sejak tahun 2003 lalu. Artinya butuh waktu 20 tahun lama nya Hedy untuk berburu anggrek di seluruh provinsi di Indonesia.
Anggrek Dendrobium purpureum var Sangihe tumbuh subur di tempat penangkaran. Foto: NOLI PICTURES |
Dia menyebutkan anggrek yang ada di kawasan tersebut tidak hanya anggrek yang tubuh di alam Indonesia, tetapi juga ada anggrek yang berasal dari sejumlah negara.
"Kalau untuk anggrek Indonesia dari yang terdata, semuanya ada di tempat saya ini, bahkan yang endemiknya yakni dari Pulau Kalimantan, juga ada di sini," kata Hedy.
Anggrek Dendrobium bracteosum tumbuh subur di tempat penangkaran. Foto: NOLI PICTURES |
Saat ini Hedy juga tengah melakukan pembibitan anggrek dengan sistem kultur jaringan. Dimana dalam upaya ini, Hedy bekerjasama dengan Ahli Biologi dari Universitas Andalas Padang.
Hedy Soleman (53) memperlihatkan kondisi anggrek yang dibibitkan dengan cara kultur jaringan di ruangan laboratorium di tempat penangkaran. Foto: NOLI PICTURES |
Hasilnya, pembibitan yang dimulai sejak tahun April 2021 lalu itu, kini telah membuahkan hasil. Terdapat ribuan bibit anggrek telah diproduksi melalui kultur jaringan tersebut.
Hedy Soleman (53) memperlihatkan kondisi anggrek yang dibibitkan dengan cara kultur jaringan di ruangan laboratorium di tempat penangkaran. Foto: NOLI PICTURES |
Kegiatan Hedy dalam penangkaran anggrek ini, telah mendapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Ke depan dia berencana akan memulai melakukan penjualan anggrek, bila nanti izin penjualan tanaman diberikan oleh BKSDA.
0 Comments :