Erupsi Gunung Marapi, yang terlihat dari Desa Batu Palano, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin (4/12/2023). Foto: NOLI PICTURES |
Pos Pengamatan Gunungapi Marapi mencatat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Disaat peristiwa ini terjadi, ternyata tengah ada 75 pendaki yang berada di Gunung Marapi (data Basarnas). Hal ini sontak membuat sejumlah pihak khawatir.
Lalu tersebarlah video di media sosial yang menayangkan kondisi salah seorang pendaki yang meminta pertolongan karena dalam keadaan terluka akibat terkena abu vulkanik.
Sejumlah pihak keluarga korban dan masyarakat mendatangi Posko DVI Polda Sumbar di Desa Batu Palano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Foto: NOLI PICTURES |
Tim Satgas Evakuasi Pendaki Gunung Marapi pun bergerak, pihak kepolisian mendirikan Posko DVI (Disaster Victim Identification) di Desa Batu Palano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Posko ini berperan untuk mengidentifikasi setiap pendaki yang berhasil dievakuasi.
Informasi ini pun menyebar, keluarga korban yang mengetahui bahwa anak-anak mereka tengah berada di Gunung Marapi langsung mendatangi Posko DVI tersebut.
Suasana haru pihak keluarga yang masih menunggu informasi kebaradaan anaknya di Gunung Marapi, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Foto: NOLI PICTURES |
Satu-satu per satu pendaki berhasil dievakuasi, kondisi ini membuat keluarga korban yang menanti merasa cemas dan berharap anak-anak mereka ditemukan dalam keadaan selamat.
Namun, data dari Basarnas menyatakan dari 75 orang tercatat melakukan pendakian ke Gunung Marapi, 11 orang yang telah dievakuasi dinyatakan meninggal dunia hingga posisi Senin (5/12/2023).
Semantara itu sampai Selasa (5/12/2023) proses evakuasi masih terus berlanjut hingga 24 jam.
Evakuasi yang dilakukan Tim Satgas juga tidak mudah, erupsi yang masih terus terjadi, menjadi kendala utama untuk menemukan keberadaan para pendaki di Gunung Marapi itu.
Satu unit ambulance meninggalkan lokasi Posko DVI Polda Sumbar menuju rumah sakit rujukan, Senin (4/12/2023). Foto: NOLI PICTURES |
Harapan bersama, semoga seluruh pendaki ditemukan dan berhasil dievakuasi dan kondisi Gunung Marapi kembali membaik hendaknya.
Dari peristiwa ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menutupkan sementara waktu (hingga waktu yang belum ditentukan) pendakian ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.
0 Comments :